Kampung Laut dan segala keterbatasan fasilitas

Kampung Laut dan segala keterbatasan fasilitas



Kampung Laut dan segala keterbatasan fasilitas




Hay guys apa kabar,,bagaimana kabar kalian haari ini,???? Semoga kabar kalian selalu baik,sehat dan bahagia yaaaa…!!!!!
Kali ini saya akan membagikan hidup saya.. saya lahir di Kampung Laut, Cilacap. Sebuah desa yang terpencil di kota Cilacap yang dikelilingi oleh laut selatan pulau Jawa,  yang terkenal dengan ombaknya yang besar, kami tinggal di desa tersebut dari yang rumahnya dulu panggung sampai sekarang yang bangunannya nempel dengan tanah atau bisa dibilang tidak pakai rumah panggung, dulu ketika air laut pasang kami warga desa harus kesusahan terlebih dahulu untuk mengakses jalan ke rumah satu ke rumah yang satunya,, bahkan untuk berkunjung ke rumah saudara kami  harus menggunakan perahu sampan,,  karena air laut yang begitu tinggi masuk ke jalanan desa,, penerangan pun dahulu sangatlah susah, karena belum terjangkau oleh listrik pemerintah, ketika malam kami hanya mengandalkan obor dan lampu minyak tanah yang dibuat oleh warga setempat,, tidak ada hiburan televisi, hanya ada radio baterai,, yang kami nikmati ketika masa itu,, lama telah berlalu kami akhirnya bisa menikmati listrik,walaupun bukan listrik PLN, melainkan listrik yang sumbernya dari mesin disel dari beberapa orang yang mampu membelinya, kami menikmatinya dengan cara iuran sekitar  Rp. 1500 per malam, itupun dibatasi waktu menyalahna,, mulai menyalah jam 6 malam sampai jam 10 malam, setelah itu kita menggunakan lampu minyak tanah lagi, tapi dengan keadaan itu kami sangat mensyukurinya karena kami bisa menikmati televisi walaupun hanya televisi hitam putih yang kami punya, itupun tidak semua warga memilikinya,, dengan keadaan itu bagi yang tidak memiliki televisi, kita yah menumpang di tetangga hanya untuk bisa menikmati televisi tersebut, di kala itu juga tidak semua saluran televise bisa kami nikmati karena dengan keterbatasan antenna, kita masih pakai antenna jadul, bahkan ada yang mengakali dengan menggunakan tutup panci dipasang diatap atas rumah. 

Kampung Laut dan segala keterbatasan fasilitas

Bagi anak sekolahan sangatlah memprihatikan,, ketika waktu belajar malam hari mereka harus belajar di kegelapan, hanya diterangi oleh lampu minyak yang bisa dibilang tidaklah terlalu terang,
Sekitar tahun 2000an desa kami mulai terjangkau oleh listrik pemerintah,  dengan akses ke desa kami yang sangat susah,  warga bersama pemerintah desa berusaha untuk mengusulkan agar desa kami bisa terjangkau oleh listrik, awalnya kami sangat pesimis jika listrik bisa masuk ke kampung kami karena akses masuk ke kampung kami hanya bisa lewat laut, untuk memasang tiang listriknya saja kita kesulitan karena bobotnya yang sangat berat dan panjang,  sedangkan perahu yang kita biasa pakai ukurannya tidak terlalu besar,,  akhirnya warga berinisiatif untuk membuka akses jalan darat dengan membuka jalur ke desa yang lain dengan membuka hutan yang sangat lebat, dengan membuka jalan tersebut pun kami masih ragu karena peralatan yang dipunyai juga sangat minim, sehingga kami minta bantuan kepada bupati supaya diberikan atau dipinjami alat untuk membuka akses jalan darat tersebut. Dengan semangat yang kuat akhirnya warga dapat membuka jalan darat tersebut.
Walaupun sudah dibuka tetapi warga belum bisa melalui jalan tersebut karena jalannya yang masih basah dan tidak rata,, dan sangat berbahaya jika dilalui karena licin. Supaya bisa dilalui warga mengurug jalan tersebut dengan tanah lagi,pasir dan kerikil yang banyak supaya tidak amblas. Setelah jalan tersebut  bisa digunakan, akhirnya rencana untuk memasang listrik pun bisa dilakukan,, dengan akses yang bisa dibilang masih susah pemerintah bersama warga bergotong royong untuk memasang tiang listrik terlebih dahulu,, tetapi kendala lain pun muncul,,yaitu jalan yang belum benar-benar kuat dilalui oleh mobil bahkan dengan muatan yang besar  akhirnya amblas, dengan kejadian tersebut akhirnya pemasangan listrik pun tertunda lagi.
Setelah membutuhkan waktu yang cukup lama dan panjang, akhirnya jalan tersebut pun bisa dilalui oleh mobil lagi walau dengan muatan yang tidak terlalu besar, dan pemasangan listrik pun bisa diselesaikan,, setelah menunggu begitu lama dan perjuangan yang begitu panjang akhirnya kami pun bisa menikmati listrik dari pagi sampai pagi lagi tanpa harus di atur oleh waktu dari jam 6 malam sampai jam 10 malam,.
Dan dengan adanya televisi kami warga desa Kampung Laut satu persatu mulai membeli televisi ada yang masih hitam putih ada yang mulai membeli televisi yang berwarna walaupun dengan ukuran yang kecil 14 inch. Dan anaknya yang ingin belajar juga tidak kegelapan seperti dulu, bisa dengan tenang mengerjakan pekerjaan rumah mereka tepat waktu.

Nah sekian dulu yaa cerita dari saya,, semoga bisa bermanfaat bagi kalian….
 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kampung Laut dan segala keterbatasan fasilitas"

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya,apabila anda ada pertanyaan.silahkan berkomentar pada kolom komentar dibawah ini